Minggu, 26 Mei 2013

Seharian di Jembatan Ampera


Palembang merupakan Ibukota dari Provinsi Sumatera Selatan dan merupakan salah satu kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Palembang terkenal atas Jembatan Amperanya. Jembatan ini menjadi landmark dari kota palembang, menghubungkan dua tempat yang terpisah oleh sungai musi yaitu seberang ulu dan seberang ilir. Jembatan ini dibangun pertama kali  pada tahun 1962. Lokasinya sangat strategis dan menjadi salah satu tujuan wisata utama di Kota Palembang. Menyusuri area sekitar Jembatan Ampera tentunya tak sebatas pada jembatannya saja, namun di sekitar jembatan ampera ternyata banyak terdapat objek wisata yang tak kalah menarik yang dapat kita telusuri dalam waktu seharian saja.

Megah
Tempat yang paling pas untuk menikmati kemegahan jembatan ini yakni dari pelataran benteng kuto besak. Benteng Kuto Besak atau biasa orang palembang menyingkatnya dengan nama BKB adalah sebuah bekas bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. BKB mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Saat ini BKB digunakan sebagai kantor komando daerah militer. Dari pelataran benteng kuto besak pemandangan akan terlihat indah, dengan view keseluruhan dari sisi barat jembatan, terlihat jelas lalu lalang kendaraan di atas jembatan, terkadang terdapat perahu yang melintas di sungai musi yang menambah keindahan pemandangan.

Benteng Kuto Besak
Berjalan di atas Jembatan Ampera, pemandangan tak kalah spektakuler. Kita bisa menyaksikan sungai musi yang begitu luas dan BKB dari kejauhan. Sungai Musi ini menjadi salah satu sungai terbesar di Indonesia. Jembatan Ampera ini membentang sepanjang 1,17 km dengan lebar 22 m. Pada jaman dahulu pada bagian tengah jembatan dapat terangkat ketika di lalui kapal bermuatan besar. Namun karena usia jembatan yang sudah tua dan rawan akan ambruk bagian tengah badan jembatan tidak difungsikan lagi. Jembatan Ampera makin cantik saat malam menjelang. Jembatan semakin terlihat indah menggunakan hiasan warna warni lampu ketika malam menjelang. Suasana malam di Jembatan Ampera ini sering diabadikan oleh para fotografer-fotografer.

Sungainya Kayak Laut
Untuk menuju ke kawasan jembatan ampera ini sebenarnya cukup mudah. Kalau anda dari Jakarta ada 2 pilihan moda transportasi untuk menuju Palembang yaitu dengan Bus jurusan Palembang atau dengan menggunakan pesawat. Apabila anda menggunakan pesawat anda bisa menggunakan Bus transmusi untuk sampai ke ampera. Untuk pilihan tempat menginap anda bisa mencari di kawasan Palembang Square. Dari Palembang Square cukup banyak angkot ataupun Bus transmusi yang menuju Jembatan Ampera.


Kamis, 23 Mei 2013

Belum sah datang ke Jogja, kalau belum melakukan 5 ‘ritual’ ini





Kota Jogja terkenal karena budaya dan tempat wisatanya. Banyak tempat menarik yang bisa kita kunjungi saat berada di Jogja. Saat musim liburan ataupun di akhir pekan, kota ini ramai dikunjungi para pelancong yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. Tapi belum sah wisata anda ke Jogja, kalau anda belum melakukan 5 ‘ritual’ di bawah ini. Biasanya ‘ritual’ ini banyak dilakukan oleh para pelancong, entah sekedar mereka hanya ikut-ikutan atau hanya untuk kesenangan semata. Berikut 5 ‘ritual’ tersebut.

1. Berfoto di Tugu Jogja


Tugu Jogjakarta bisa jadi adalah ikon utama dari Kota Jogja. Banyak media promosi maupun kartu pos mengenai Kota Jogja sering menggunakan foto Tugu Jogja ini. Tugu ini dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I selaku pendiri Kraton Yogyakarta. Tugu ini terletak di lokasi strategis tepatnya di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini. Bagi pengunjung yang akan menuju Malioboro dari arah utara pasti akan melewati lokasi Tugu ini. Tidak heran, karena nilai simbolis dari keberadaan tugu ini maka tugu ini kerap dijadikan objek foto bagi pengunjung. Pada malam hari tugu ini semakin ramai oleh pengunjung yang berfoto atau sekedar nongkrong di area sekitar Tugu.

2. Sarapan Nasi Gudeg


Gudeg juga termasuk salah satu ikon utama Kota Jogja. Jogja pun mendapat julukan Kota Gudeg dari makanan ini. Gudeg banyak dikonsumsi terutama oleh warga Jogja ketika pagi hari. Sarapan gudeg sudah seperti ritual buat warga Jogja, Ada yang mengatakan bahwa kurang afdol rasanya kalau memulai hari ini belum sarapan dengan gudeg. Nasi gudeg banyak dijajakan oleh warga, baik itu di warung pinggir jalan atau restoran. Bahkan ada beberapa warung gudeg di Jogja yang buka ketika matahari belum terbit. Buat anda yang sedang berwisata ke Jogja tidak ada salahnya anda memasukkan gudeg ke dalam menu sarapan pagi anda.

3. Masangin


Masangin adalah sejenis permainan yang dilakukan ketika anda mengunjungi alun-alun kidul Jogjakarta. Tidak jelas dari mana permainan ini berasal. Permainan Masangin ini memiliki aturan yang cukup mudah. Anda hanya perlu menutup mata dan mencoba lewat di tengah-tengah dua pohon beringin yang ada di tengah-tengah alun-alun. Sebenarnya hal ini cukup mudah dilakukan, namun tak jarang orang yang gagal melakukannya dan melenceng jauh dari bagian tengah pohon beringin. Mitosnya, orang yang dapat melewati bagian tengah kedua beringin itu dalam percobaan pertama akan terkabul keinginannya. Permainan ini bisa dilakukan ketika siang maupun malam. Namun ketika malam hari pengunjung akan semakin banyak yang berdatangan.

4. Nongkrong di Angkringan


Angkringan berasal dari bahasa jawa yaitu 'angkring' yang berarti duduk santai. Angkringan sebenarnya konsepnya sangat sederhana, yaitu sebuah gerobag dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar 8 orang pembeli. Biasa buka mulai sore hari dan baru tutup ketika dini hari. Penerangan angkringan hanya mengandalkan penerangan tradisional saja berupa senthir. Hampir di setiap sudut Kota Jogja Angkringan dapat ditemui. Di angkringan pengunjung dapat menikmati makanan sambil bebas mengobrol hingga larut malam. Harganya yang murah dan tempatnya yang santai membuat angkringan sangat populer di kota Jogja sebagai tempat persinggahan untuk mengusir lapar atau sekedar melepas lelah.

5. Foto di Papan Jalan Malioboro


Malioboro menjadi jalan paling terkenal dan populer di Kota Jogja. Selain pusat perdagangan suvenir dan oleh-oleh, jalan ini kerap terdapat kegiatan festival kesenian. Malioboro menjadi surga perburuan yang asyik. Aneka cinderamata buatan lokal seperti batik, hiasan rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit, blangkon, miniatur kendaraan tradisional, asesoris, hingga gantungan kunci semua bisa ditemukan disini. Di Malioboro ini ada satu titik lokasi yang menjadi favorit para pengunjung untuk mengabadikan kenangan, yakni plang tulisan jalan malioboro itu sendiri. Ketika malam tiba banyak pengunjung yang antri hanya untuk sekedar befoto di dekat tulisan ini. Maka dari itu lokasi ini menjadi sangat ramai oleh kerumunan pengunjung pada saat malam hari untuk hanya sekedar berfoto.

Rabu, 22 Mei 2013

Pantai Dreamland Bali ternyata ada di Jogja


Pesona sebuah pantai yang bersih, air yang jernih dengan pemandangan yang spektakuler selama ini memang hanya bisa ditemukan di Bali. Karena memang di sanalah kita bisa menemukan puluhan pantai dengan kategori eksotis. Di Pulau Bali, Pantai Dreamland menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan disana. Suasana pantai yang tenang, pasir putih, air laut yang jernih dengan barisan tebing karang yang seakan melindungi keberadaan pantai memang ibarat surga buat para wisatawan. Nah saat ini di Kota jogja tepatnya di Kabupaten Gunungkidul ada sebuah pantai yang dikategorikan pantai baru sangat mirip bentuknya dengan Pantai Dreamland yang ada di Bali. Pantai ini dinamakan dengan Pantai Pok Tunggal. Pantai ini memang sedang jadi bahan pembicaraan banyak orang, bahkan disebut-sebut pantai ini lebih bagus dari pantai indrayanti yang memang saat ini jadi pantai paling populer di Gunungkidul.

Payung Pantai

Bersih dan Tenang

Pantai Pok Tunggal menyajikan pemandangan pantai yang bersih dengan barisan tebing tinggi di belakangnya. Pantai ini terletak di Kecamatan Tepus,  Kabupaten Gunungkidul. Jaraknya tak jauh dari Pantai Indrayanti, hanya sekitar 3 km ke arah timur dari Pantai Indrayanti. Jalan yang dilalui untuk menuju titik lokasi pantai ini memang masih rusak dan agak sulit dilewati. Jalannya masih belum beraspal dan berbatu. Namun begitu tiba di Lokasi, rasa lelah pasti langsung sirna melihat keindahan pantai.

Jernih Banget

Pohon Duras

Narsis Dulu

Ketika anda memasuki lokasi pantai, anda akan disambut sebatang pohon duras tumbuh rindang di bibir pantai. Pohon ini seakan menjadi jadi ikon dari pantai ini, karena sering dijadikan objek foto bagi pengunjung sekitar. Pohon ini sangat dijaga keberadaannya oleh penduduk setempat, sehingga terdapat himbauan larangan untuk memanjat pohon ini. Pantai ini cukup sepi dan memiliki hamparan pasir yang begitu luas, sehingga pengunjung bebas berlari ke sana-ke mari. Pantai ini juga cukup aman untuk berenang. Jangka waktu ke depan pantai ini perlu perbaikan infrastruktur seperti jalan yang baik dan fasilitas pendukung untuk membuat nyaman pengunjung.

Sambel Welut, Tampilan Ndeso Rasa Premium


Anda pernah melihat belut atau bahkan pernah memakan belut? Belut merupakan sejenis ikan berbentuk mirip ular. Ukuran tubuh belut bervariasi, normalnya antara 8 cm - 15 cm tetapi beberapa jenis belut ada ukurannya yang mencapai 1 meter. Belut lebih suka bersembunyi di dalam lumpur atau sawah. Meskipun bentuknya menggelikan dan menjijikan, namun belut ini mengandung zat yang tinggi. Belut memiliki nilai energi yang cukup tinggi yakni 303 kilo kalori per 100 gram daging. Nilai energinya sendiri jauh lebih tinggi dibandingkan telur dan daging sapi. Belut biasa dimasak dengan berbagai cara seperti digoreng, dibakar ataupun dioseng.


Belut sampai sekarang belum banyak dijadikan menu utama untuk sekedar makan siang dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Di beberapa kota besar di Indonesia pun belum banyak warung makan yang menyajikan belut sebagai makanan utamanya. Tetapi di Jogjakarta ada 1 warung makan yang mulai menjadi bahan pembicaraan orang. Sambel Belut Pak Sabar, begitulah nama warung ini. Warungnya cukup sederhana, dan letaknya memang agak menyempil di tengah perkampungan warga. Untuk menuju lokasi warung makan ini cukup mudah. Anda bisa mengambil jalan imogiri barat, ketika memasuki Pertigaan Ngoto anda belok ke kiri, tidak lama setelah melalui jembatan sudah ada plang nama yang menunjukkan arah lokasi warung ini.

Mantap!!
Suasana Warung
Seperti namanya, warung ini memang menyajikan sambel belut sebagai senjata utama untuk menjamu para tamu disini. Hampir semua jenis makanan yang disajikan disini terbuat dari belut. Selama ini kita mengenal belut hanya dijadikan keripik untuk camilan, tetapi disini belut disajikan dalam berbagai jenis masakan diantaranya belut goreng, oseng-oseng belut, dan tentu saja sambel belut itu sendiri. Sebagai andalan dari warung ini adalah sambel belut, belut yang telah digoreng kemudian ditumbuk dengan campuran bumbu dan cabai rawit. Untuk kadar kepedasannya anda bisa memesan sesuai selera. bentuk dari masakan ini memang sepintas terlihat ndeso dan tidak menggugah selera, tetapi setelah dicicipi rasanya luar biasa lezat. Rasa pedas yang dipadu dengan gurihnya belut membuat kita selalu akan terus menambah nasi putih yang kita makan.

Sambel Belut Andalan
Oseng-oseng Belut, tak kalah nikmat
Oseng-oseng dan belut gorengnya juga tak kalah nikmat. Belut goreng yang disajikan tidak terlalu garing dalam menggorengnya, sehingga tekstur belut itu sendiri masih bisa kita rasakan. Sepintas rasa belut ini mirip seperti lele goreng. Untuk oseng-osengnya berupa belut yang telah digoreng kemudian dioseng dengan campuran bumbu dan cabai, rasanya gurih dan segar. Warung ini bisa menjadi alternatif pilihan anda ketika anda mengunjungi Kota Jogja, selain nikmat tentu saja makanan ini banyak mengandung gizi.

Sensasi Soto Sulung Paling Enak Se-Jogja


Jogjakarta menawarkan berbagai macam kuliner yang menggoda selera kita. Soto adalah jenis kuliner yang mudah ditemui di Kota Jogja. Segala macam jenis soto dapat ditemui disini, mulai dari soto pinggir jalan hingga warung soto yang sudah melegenda. Dan warung soto ini bisa dimasukkan dalam kategori soto legenda. Soto Sulung Madura namanya. Warung soto ini terletak di area parkir kendaraan Stasiun Tugu Yogyakarta, tepatnya di sisi selatan dari Stasiun terbesar di Yogyakarta ini. Bentuk warungnya sebenarnya sangat sederhana, tidak terlalu luas dan hanya berupa kios sederhana dengan bangku dan meja yang terbuat dari kayu. Namun jangan salah, banyak orang menganggap inilah soto sulung yang paling enak rasanya se-Jogja.


Warung soto ini didirikan sejak tahun 1968, dan konon bentuk warungnya tidak mengalami banyak perubahan dari dulu sampai sekarang. Di warung soto ini anda dapat memesan 2 jenis soto, yaitu soto campur yang berisi jeroan daging sapi atau soto daging yang berisi potongan daging-daging sapi tanpa lemak. Anda juga dapat memesan apakah soto anda ditambahkan telur rebus ataukah tidak. Rasa soto ini sungguh lezat, daging dan jeroannya empuk. Yang unik dari sini adalah penyajian nasinya. Nasinya tidak dihidangkan sekaligus dengan sotonya, nasi disini dibungkus kecil-kecil dan sudah tersaji di meja pengunjung. Dan kita bisa menambah nasi semau kita.



Harga makanan di warung ini sangat terjangkau. Untuk harga Soto Campur dihargai Rp. 7000,- sedangkan untuk Soto Daging Rp. 11.000,-. Yang pasti ketika datang di warung soto ini, nuansa nostalgia akan terasa. Karena memang seakan-akan ketika kita makan di warung ini seperti memasuki lorong waktu dan kembali di kehidupan jaman dahulu di Kota Jogjakarta.

Minggu, 19 Mei 2013

Pantai Mutun Lampung


Pantai Mutun, ya demikianlah nama pantai yang terletak di Provinsi Lampung ini. Singkat cerita sewaktu kunjungan saya di rumah saudara di Lampung akan diajak ke pantai yang (menurut saudara saya) paling indah dan populer se provinsi lampung. Nama Pantai Mutun memang berasa agak asing di telinga saya, karena saya lebih familiar dengan Pantai Pasir Putih dan Teluk Kiluan yang menawan itu. Lokasi Pantai Mutun ini memang agak jauh dari Pusat kota Bandar Lampung. Jalan menuju Pantai Mutun memang cukup menantang. Jalanan yang naik turun ditambah dengan kondisi jalan yang sempit dan rusak membuat si pengendara mobil perlu berhati-hati dalam mengendarai mobil. Dengan berkendara mobil sekitar 45 menit kami pun tiba di Pantai Mutun. Kami berkunjung saat hari mulai sore, sehingga pantai memang cukup ramai.

Eksotis
Kapal yang Menuju Pulau Tangkil
Bayangan saya sebuah pantai yang indah dan bersih sirna seketika. Pantainya memang sangat ramai dan letaknya di sebuah teluk membuat pantai ini sangat eksotis, karena kita bisa menyaksikan bangunan-bangunan rumah atau gedung yang letaknya di daratan seberang teluk. Ibarat sebuah pantai-pantai di Monaco atau Hongkong. Cuma memang sayangnya pantai ini kotor dan agak kumuh. Di samping itu pantai ini terlihat kurang dikelola dengan baik karena banyak dipunguti retirbusi yang tidak resmi. Objek utama di Pantai ini adalah sebuah pulau kecil yang letaknya tidak jauh dari bibir pantai, yaitu Pulau Tangkil. Pulau ini menawarkan pantai pasir putih. Untuk menuju pulau ini kita bisa menyewa kapal dengan tarif sebesar Rp. 100.000 untuk 1 perahu pulang pergi. Kami pun menyeberangi laut untuk menuju Pulau Tangkil. Sesampainya di Pulau Tangkil ternyata kita dipunguti retribusi lagi sebesar Rp. 15.000. Alasan dari pemungut retribusi tersebut karena pengelola Pulau Tangkil sama Pantai Mutun berbeda.


Menuju Pulau Tangkil

Pulau Tangkil
Pulau Tangkil memang menawarkan kondisi yang berbeda dengan Pantai Mutun. Pantainya cukup bersih dengan pasir putih dan warna air laut yang kebiruan. Suasananya juga agak lebih tenang dan nyaman. Di Pulau Tangkil kita bisa melakukan banyak hal seperti berenang atau olahraga air seperti jetski dan banana boat. Namun alangkah terkejutnya ketika saya mencoba berjalan menyusuri sisi lain dari Pulau Tangkil. Ada satu sisi pantai yang dipenuhi sampah dan lumpur dengan bau yang cukup menyengat. Seketika saya pun berpikir bahwa pengelola pantai ini sangat tidak profesional. Mereka menarik retribusi hanya untuk perutnya sendiri tanpa ada kesadaran untuk mengelola pulau ini dengan baik. Sebenarnya jika pantai dan pulau ini dikelola dengan baik akan terwujud lokasi pantai yang sangat indah dan eksotis. Semua tergantung dari masing-masing individu bagaimana menjaga kepentingan umum ini

Jumat, 17 Mei 2013

Pagaralam, Kota diatas Awan


Bayangan anda sebuah lokasi wisata yang indah seperti pemandangan dalam lukisan terjawab sudah. Pagaralam bisa dimasukkan dalam kategori tersebut.  Kota Pagaralam adalah salah satu kota di Sumatera Selatan, sebelumnya Kota Pagaralam termasuk Kota Administratif dalam lingkungan Kabupaten Lahat. Kota ini berjarak sekitar 298 km dari Palembang dan juga berjarak sekitar 60 km di sebelah barat daya Kabupaten Lahat. Kota ini terletak di kaki Gunung Dempo sehingga kota ini cukup sejuk dan sangat kaya dengan obyek wisata. Selain itu di kota Pagar Alam juga terdapat banyak air terjun, maka tak salah juga Pagaralam disebut juga dengan kota dengan seribu air terjun.

Di atas awan
Jalan yang Bersih dan Teratur

Ada berbagai cara untuk menuju lokasi indah ini. Bagi anda yang tinggal di Jakarta ada beberapa pilihan moda transportasi untuk menuju Kota Pagaralam. Dari Jakarta ada beberapa Bus dengan jurusan Kota Pagaralam seperti Sinar Dempo atau Lantra Jaya, untuk kelas eksekutif harganya sekitar Rp. 150.000, untuk kelas bisnis harganya sekitar Rp. 110.000. Perjalanan dengan menggunakan Bus memang akan memakan waktu yang cukup lama yakni sekitar 15 jam. Atau anda bisa menggunakan pesawat dari Jakarta menuju Palembang terlebih dahulu, dari Palembang cukup banyak travel atau bus dengan jurusan Pagaralam. Untuk transportasi sesampainya di Pagaralam anda bisa mencarter tukang ojek untuk dapat mengantarkan ke objek-objek wisata di Pagaralam, tarifnya sekitar Rp. 50.000 - Rp. 70.000 / hari tergantung anda menawarnya. Penginapan di Kota Pagaralam cukup banyak dari mulai Hotel sampai Villa dengan harga bervariasi.

Kereeen
Bunga di Tepi Jalan
Kota Pagaralam menawarkan pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Objek utamanya tentu saja Gunung Dempo dengan perkebunan teh yang maha luas. Di sepanjang jalan perkebunan teh banyak sekali ditumbuhi bunga-bunga cantik, karena itu Pagaralam juga kerap disebut dengan Kota Bunga. Dari ketinggian tertentu kita bisa menyaksikan pemandangan Kota Pagaralam dari ketinggian tanpa terhalang apapun, benar-benar seperti di atas awan. Selain perkebunan teh dan gunung dempo, Kota ini juga terdapat banyak sekali air terjun atau curug. Curug yang lokasinya dekat dengan perkebunan teh adalah curug mangkok dan curug embun. Curug Embun menurut warga sekitar pemandangannya lebih cantik daripada curug-curug lainnya di Pagaralam. Curug ini merupakan curug tertinggi dan terdapat 3 curug yang berjejer satu sama lain, sehingga menimbulkan deburan embun yang cukup banyak, oleh karena itulah curug ini dinamakan curug embun.

Curug Embun
Sebenarnya tidak cukup waktu satu hari untuk berkeliling ke seluruh objek wisata Pagaralam, anda perlu paling tidak waktu 3 hari plus waktu 2 hari ditambah untuk perjalanan dari atau menuju ke tempat asal anda. Yang pasti, Pagaralam bisa menjadi pilihan untuk melepaskan kepenatan anda dalam bekerja.

Senin, 06 Mei 2013

Menyeberangi Selat Sunda


Selat sunda merupakan salah satu jalur pelayaran penting di Indonesia dikarenakan menghubungkan 2 pulau besar di Indonesia yaitu pulau jawa dan sumatera. Pada titik tersempit, lebar selat Sunda hanya sekitar 30 km. Beberapa pulau kecil terletak di selat ini, diantaranya pulau vulkanik Krakatau dan pulau-pulau lainnya. Selat sunda semakin penting keberadaannya karena sebagai salah satu dari dua lintasan utama yang mengalir dari Laut China Selatan menuju Samudera Hindia, satunya lagi adalah selat malaka. Pada suatu kesempatan saya bepergian menuju lampung dengan menggunakan kapal ferry. Selama yang kita tahu lokasi wisata utama di selat sunda adalah gunung krakatau. Di perairan inilah lokasi gunung legendaris itu berada. Namun kali ini saya akan mengupas sisi lain mengenai seluk beluk selat sunda yang tentunya tak kalah menarik dengan gunung krakatau.


Cukup banyak moda transportasi yang menuju pelabuhan merak dari Jakarta. Di beberapa terminal besar jakarta seperti pulogadung atau kampung rambutan cukup banyak bis yang menuju merak. Bis menuju merak biasanya akan melakukan pemberhentian terakhir di terminal bis merak. Dari terminal menuju dermaga lokasinya cukup dekat sekitar 300 meter, anda bisa berjalan kaki menuju tempat pembelian loket kapal. cuma kalau memang dirasa capek anda bisa naik ojeg dengan tarif yang bisa dinegosiasikan.



Tarif menaiki kapal cukup terjangkau. Hanya Rp. 11.500,- kita sudah bisa menaiki kapal menuju pelabuhan bakauheni lampung. Pemandangan di pelabuhan amatlah menakjubkan, mungkin bagi yang belum pernah menaiki kapal besar akan melihat beberapa pemandangan yang mungkin selama ini hanya bisa melihat di TV atau koran. bagaimana terlihat ratusan truk yang antri untuk menaiki kapal, ataupun pemandangan mobil yang memasuki kapal dengan melewati jembatan besi raksasa.



Di sepanjang perjalanan menuju lampung kita akan disuguhi hamparan laut biru yang indah, sesekali kapal melewati beberapa pulau kecil yang menambah keindahan panorama. Kurang lebih waktu 2 jam di atas kapal kita sudah bisa merapat ke pelabuhan bakauheni Lampung. Saat akan memasuki pulau sumatera di kejauhan kita melihat sebuah bangunan mencolok berwarna kuning yang letaknya di atas bukit di belakang pelabuhan bakauheni. Bangunan unik ini dinamakan menara siger. Bangunan ini merupakan ikon baru bagi provinsi lampung. Selain sebagai titik nol kilometer pulau sumatera untuk menuju kota-kota lain di sumatera, bangunan ini juga sebagai penunjuk arah bagi nakhoda yang akan menuju pulau sumatera.


Minggu, 05 Mei 2013

Explore Bubur Sayur dan Wedang Uwuh di Imogiri




Mencari tempat sarapan enak dengan tempat yang nyaman di Jogjakarta memang susah-susah gampang. Di kota jogja ini, memang terdapat banyak tempat makan yang enak dan nyaman, baik itu warung yang sederhana, ataupun restoran yang cukup mewah. Namun untuk mencari tempat sarapan pagi sekaligus berwisata adalah hal yang cukup sulit ditemukan. Salah satu yang dapat direkomendasikan adalah menikmati sarapan bubur di kompleks pemakaman imogiri. Sajian bubur yang khas ini dapat dinikmati di daerah Imogiri, yang letaknya di sebelah selatan kota Yogyakarta, itupun hanya disajikan di Hari Minggu disaat banyak orang melakukan aktivitas refreshing dan wisata.



Disana, setiap Minggu pagi, memang banyak orang yang datang ke kawasan Imogiri. Mereka berkunjung kesini tidak hanya untuk menikmati Bubur sayur Imogiri, tapi juga untuk melakukan hal-hal lain seperti lari pagi, bersepeda santai, atau sekedar duduk-duduk sembari menikmati udara pagi yang sejuk, karena memang lokasi disana sangat menyejukkan. Udaranya masih bersih, suasana pedesaan dan masih banyak pepohonan besar yang cukup membuat kita teduh ketika kita berada di bawahnya. Bubur sayur ini paling pas dimakan dengan ditemani segelas minuman yang dinamakan wedang uwuh. "Uwuh" dalam bahasa jawa berarti sampah. Minuman ini memang terbuat dari sampah daun-daun kering & rempah-rempah yang tentunya sudah dibersihkan, kemudian diseduh dengan menggunakan air panas. Rasanya menyegarkan.



Lokasi ini bisa menjadi pilihan buat mereka yang ingin mencari tempat untuk berolahraga dan berwisata. Karena disamping suasana pedesaan masih terasa, udaranya cukup sejuk saat pagi hari. Saya sarankan anda dapat datang lebih pagi untuk menikmati kesejukan alam Imogiri.

Jumat, 03 Mei 2013

Palembang Tidak Hanya Pempek dan Tekwan

Palembang, pertama kali mendengar kota ini pasti yang ada di benak kita adalah Jembatan Ampera dan Pempeknya. Karena memang itulah 2 ikon utama dari Ibukota Sumatera Selatan tersebut. Tetapi palembang bukan cuma Pempek dan Jembatan Ampera. Kota ini juga terkenal dengan berbagai kuliner yang khas selain pempek. Traveling ke Palembang, belum lengkap jika tidak mencicipi 3 kuliner berikut ini.

1. Martabak HAR


Martabak HAR, mungkin sebagian penikmat kuliner pernah mendengar atau bahkan pernah makan makanan khas satu ini. Martabak HAR adalah masakan peranakan india dan sudah ada di Palembang sejak tahun 1947. “HAR”  adalah singkatan nama dari sang pencetus makanan ini, yaitu Hj Abdul Rozak. Komposisinya sebenarnya cukup sederhana, yakni martabak yang berisi telur kemudian disiram dengan kuah kari kentang. Lebih mantap dimakan dengan potongan cabai rawit. Makanan ini bisa menjadi kudapan tapi bisa juga jadi makanan utama, karena memang porsinya cukup mengenyangkan. Saat ini martabak HAR memang tidak hanya ditemukan di Palembang saja, warung ini sudah membuka cabang di Jakarta bahkan di Jogjakarta. Tapi memang belum afdol kalau makan martabak HAR tidak langsung dari tempat dimana makanan ini berasal.

2. Mie Celor


Selanjutnya adalah Mie Celor. Dalam bahasa palembang celor berarti diseduh. Mie celor ini tak kalah nikmatnya dengan martabak HAR atau pempek. Biasanya mie ini kerap disajikan untuk menu sarapan dalam kehidupan sehari-hari warga Palembang. Komposisi mie celor selain mie, di dalamnya terdapat tauge, irisan telur, kuah santan, dan kaldu udang kental. Rasanya gurih dengan aroma santan dan udang yang cukup kuat. Sebagai pelengkap, biasanya mie celor juga juga ditambahkan irisan daun kucai, udang rebus, dan bawang goreng di atasnya. Salah satu warung mie celor yang terkenal di Palembang adalah Mie Celor 26 Ilir Asli H M Syafei Z. Warung ini cukup legendaris, sampai-sampai Mantan Presiden Megawati menjadi langganan warung ini ketika beliau sedang ada di Palembang.

3. Nasi Minyak


Selanjutnya adalah Nasi Minyak. Mungkin ada sebagian penikmat kuliner belum tau apa itu nasi minyak. Nasi ini sebenarnya lebih mirip nasi kebuli. Di Palembang memang disebutnya nasi minyak karena dimasak memang menggunakan minyak khusus yaitu Minyak Samin dan campuran susu ditambah aneka rempah-rempah. Rasanya gurih sekali. Nasi minyak cocok dimakan dengan Malbi. Malbi adalah sejenis masakan yang terbuat dari daging sapi yang dimasak menyerupai rendang namun dengan warna kuah yang lebih pekat dan encer. Biasanya menu makanan nasi minyak ini sering disajikan dalam acara-acara besar keluarga, seperti pernikahan, syukuran, lebaran dan sebagainya. Nasi minyak banyak ditemukan di warung-warung makan Palembang. Cuma memang yang paling terkenal adalah nasi minyak di warung martabak HAR. Di Martabak HAR selain menjual martabak juga menjual berbagai macam makanan khas palembang, salah satunya nasi minyak ini