Jumat, 12 Desember 2014

5 Alternatif Lokasi Outbound di Jogja

Outbound saat ini sudah menjadi bagian dari aktivitas wisata masyarakat. Sekitar lima tahun terakhir kegiatan outbound sudah banyak dilakukan di instansi, sekolah maupun perusahaan. Jogjakarta sebagai salah satu tujuan wisata kerap kali dijadikan lokasi favorit bagi perusahaan atau instansi untuk mengadakan kegiatan outbound. Saat ini sudah banyak tour dan travel agen melengkapi paket wisatanya dengan paket kegiatan outbound. Di Jogjakarta terdapat banyak pilihan lokasi untuk mengadakan outbound. Beberapa lokasi ini dapat menjadi alternatif anda untuk mengadakan outbound.

1. Pantai Sepanjang

















Pantai sepanjang bisa menjadi alternatif lokasi outbound apabila ingin mengadakan outbound di Pantai. Pantai ini terletak di Kabupaten Gunungkidul, terletak diantara Pantai Kukup dan Pantai Krakal. Lokasi pantai ini cukup luas dan representatif untuk kegiatan outbound. Lokasi pantai ini tidak terlalu ramai dibandingkan dengan pantai-pantai di sekitarnya, semisal baron atau sundak. Konsep outbound yang dapat dilakukan di pantai sangat variatif, apalagi ketersediaan sumber air memungkinkan dilakukan permainan-permainan dengan menggunakan air.

2. Bumi Perkemahan Girikaton

















Bumi perkemahan Girikaton bisa dibilang lokasi outbound yang terbilang baru. Selama ini apabila kita mencari lokasi outbound di sekitaran lereng merapi pasti yang terlintas di benak kita adalah kaliadem dan kalikuning. Namun karena bencana merapi mengakibatkan beberapa lokasi outbound di kaliadem kondisinya sudah tidak sebagus dulu. Lokasi ini bisa dibilang sangat luas karena bisa menampung sampai 2000 orang. Lokasi bumi perkemahan girikaton terletak di Jalan Kaliurang Km. 22, terletak tidak jauh dari kantor kepala desa Hargobinangun, Pakem.

3. Gunung Api Purba Nglanggeran
 


Sudah sejak lama Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi lokasi favorit untuk mengadakan kemah atau outbound. Lokasi ini berupa bekas gunung api yang telah mati sejak berjuta-juta tahun lalu.  Gunung api ini hanya tinggal menyisakan fosilnya saja. Fosil gunung ini punya kontur unik yang tersusun oleh material vulkanik. Mengadakan outbound di lokasi ini cukup banyak variasinya. Mulai dari treking menuju puncak gunung, mendaki tebing, dsb. Di lokasi tersebut juga telah dibangun area rerumputan yang cukup luas yang bisa digunakan untuk kemah.

4. Bumi Perkemahan Boro

Bumi perkemahan boro bisa menjadi lokasi alternatif outbound apabila ingin diadakan di wilayah Kulonprogo. Lokasi bumi perkemahan ini terletak di Kecamatan Kalibawang, terletak tidak jauh dari jalan raya menuju Muntilan. Lokasi ini memang sudah sejak lama dijadikan tempat untuk kegiatan kemah, makrab ataupun outbound. Lokasinya cukup lengkap untuk menunjang kegiatan outbound, selain dilengkapi kolam dengan arena ketangkasannya, lokasi ini juga sudah didirikan penginapan apabila ada peserta yang menginginkan menginap di lokasi ini.

5. Bumi Perkemahan Kaliurang


Bisa dibilang lokasi ini adalah lokasi yang paling legendaris diantara 4 lokasi sebelumnya. Bumi perkemahan kaliurang sudah lebih dulu terkenal sebagai lokasi favorit mengadakan kemah bagi siswa-siswa yang bersekolah di kawasan Jogjakarta dan sekitarnya. Lokasi bumi perkemahan ini terletak di kawasan wisata kaliurang. Walaupun saat ini sudah muncul beberapa lokasi outbound alternatif, lokasi ini masih menjadi primadona buat sebagai orang untuk mengadakan makrab, outbound atau sejenisnya, terbukti memang seringkali di hari libur.

Selasa, 09 Desember 2014

Telaga Sarangan masih punya pesona


Telaga Sarangan bisa dikatakan objek wisata yang cukup legendaris di kalangan orang jawa timur dan sebagian orang Jawa tengah. Karena memang objek wisata ini adalah objek wisata andalan khususnya bagi Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat.


Kapal motor
Sampai saat ini keberadaan telaga sarangan masih mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke lokasi ini. Buat saya pribadi saya mengunjungi sarangan pertama kali pada tahun 2004. Saat itu suasananya masih sangat ramai. Banyak wisatawan menghabiskan waktu untuk menikmati pemandangan telaga ataupun menaiki kapal motor. Kunjungan saya yang terbaru dilakukan di akhir tahun 2014, artinya 10 tahun kemudian baru kembali lagi ke lokasi ini. Dan suasana yang saya lihat kurang lebih hampir sama dengan apa yang saya lihat 10 tahun lalu, mungkin bedanya hotel-hotel di sekitar objek wisata semakin banyak. Suasana di sekitar telaga belum banyak berubah, beberapa orang asyik menaiki kapal motor, ada yang menikmati makan di warung makan yang terletak di pinggir telaga atau beberapa orang yang asyik menikmati telaga dengan duduk-duduk santai di pinggir telaga.

Berkabut
Artinya memang objek wisata ini tidak lekang ditelan jaman. Walaupun sudah banyak objek wisata baru di sekitar jawa timur atau Jawa tengah, objek wisata sarangan masih punya pesona buat masyarakat. Memang kalau dilihat objek yang bisa dinikmati hanya berupa telaga alami yang tidak begitu luas. Namun untuk sekedar refreshing tempat ini bisa dijadikan referensi anda untuk menghabiskan waktu di hari libur.

Objek Legendaris

Senin, 08 Desember 2014

Benteng Van der Wijck Kebumen


Benteng Van der Wijck saat ini menjadi salah satu primadona tempat wisata di Kabupaten Kebumen. Ciri khas yang terlihat benteng ini adalah warna merahnya. Nama benteng ini diambil dari Van Der Wijck, yang kemungkinan nama komandan pada saat itu. Nama benteng ini terpampang pada pintu sebelah kanan. Letak benteng ini tidak jauh dari jalan utama Yogyakarta - Gombong. Benteng ini adalah benteng pertahanan Hindia Belanda yang dibangun sekitar abad 18. Pada awalnya benteng ini sebagai barak untuk meredam kekuatan pasukan Pangeran Diponegoro. Karena kehebatan beliau yang juga didukung pemimpin-pemimpin lokal di selatan Jawa, Belanda menerapkan taktik benteng stelsel yaitu pembangunan benteng di lokasi yang sudah dikuasainya. Tujuannya jelas, untuk memperkuat pertahanan sekaligus mempersempit ruang gerak musuh, terutama di karesidenan Kedu Selatan. Benteng ini didirikan atas prakarsa Jenderal Van den Bosch. Pada jaman penjajahan Jepang, kompleks benteng ini menjadi tempat pelatihan prajurit PETA.

Megah
Benteng Van der Wijck saat ini menjadi salah satu tujuan favorit warga Kebumen dan sekitarnya untuk menghabiskan waktu libur. Keberadaan benteng ini mulai naik daun ketika digunakan syuting The raid yang dibintangi oleh Iko Uwais.Untuk menuju benteng ini tidaklah sulit. Anda tinggal mengarahkan kendaraan anda dari Jogja menuju ke pusat kota Gombong. Setiba di Gombong sudah ada papan penunjuk yang akan menarahkan anda menuju lokasi benteng. Harga tiket masuk benteng ini tergolong mahal untuk sebuah lokasi wisata di kota kecil. Anda harus merogoh kocek sebesar Rp. 25.000,- untuk masuk area wisata ini. Ternyata harga sebesar itu sudah termasuk paket menaiki kereta wisata yang terletak di atas benteng dan masuk ke wahana permainan yang masih satu lokasi dengan benteng ini. Sangat disayangkan memang dengan harga sebesar itu tidak lantas kita akan mendapatkan suguhan wisata yang baik. Ada beberapa bagian dari benteng ini yang kurang terawat. Keberadaan wahana permainan juga cenderung kumuh dan tidak terawat.


Foto sejarah pembangunan benteng

Objek menarik untuk foto

Keberadaan benteng ini seharusnya dapat menjadi primadona wisata di daerah Gombong, kebumen dan sekitarnya. Lokasi ini juga cocok digunakan untuk lokasi pemotretan prewed dan sebagainya. Benteng ini memang sudah mengalami renovasi besar-besaran, hanya saja dengan pengelolaan yang lebih baik dapat menjadikan benteng ini menjadi lebih menarik dan bersih.