Selasa, 04 Juli 2017

Yuk Mengenal Dialek Bahasa Jawa "Ga Ge Go" khas Pati, Rembang dan sekitarnya


Indonesia memang dianugerahi kekayaan budaya yang sangat beragam, mulai dari bahasa, baju daerah kebiasaan suku bangsa, makanan, dll. Bahasa daerah merupakan simbol budaya yang cukup bisa menggambarkan kekayaan budaya tersebut di Indonesia. Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Negara Indonesia. Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa terbesar di dunia dengan jumlah pengguna sekitar 80 juta orang dan merupakan bahasa daerah terbesar. Apabila kita membicarakan bahasa jawa tentu sangat beragam jenisnya. Di Jawa Tengah misalnya, antar kota yang dalam 1 provinsi pun bisa berbeda jenis bahasa jawanya.

Pelabuhan Juwana Pati
Bahasa Jawa memang sangat beragam dan keragaman ini masih terpelihara sampai sekarang. Terdapat beberapa dialek bahasa jawa yang khas, dimana saat  seseorang berbicara dengan dialek jawa tertentu kita akan langsung mengetahui asal kota orang tersebut. Yang kita kenal selama ini mungkin dialek 'ngapak' khas banyumasan dan sekitarnya, dialek khas 'arek' Jawa Timur atau dialek bahasa jawa 'medhok' ala Jogja dan Solo. Namun belum banyak yang mengetahui dialek bahasa jawa yang sering dituturkan oleh orang-orang asli Pesisir utara Jawa Tengah bagian Timur. Saya menyebutnya dengan dialek "ga ge go" atau dialek khas pantura Jawa Tengah bagian timur. Dialek ini biasa dituturkan di wilayah Pati, Rembang, Blora, dan sebagian di Tuban Jawa Timur. Dialek ini memang agak asing buat orang yang mendengarnya sekalipun dia berasal dari Jawa Tengah. Saya pun yang sebagai orang Jogja butuh waktu sekian detik buat mendengarkan dan mencerna apa yang dikatakan orang-orang dari wilayah tersebut.

Blora, Kota dimana Bahasa Jawa "Ga Ge Go" sering dituturkan

 Ada beberapa ciri khas yang menonjol dari dialek ini. Misalnya penggunaan akhiran "em" atau "nem" untuk menggantikan akhiran "mu" kata ganti orang. Misalnya "bapakmu" jadi "bapak'em" atau "sepedamu" jadi "sepedanem". Ciri khas lain yang begitu menonjol dan ciri khas ini akan lebih terdengar saat mengobrol dengan mereka yakni tambahan bunyi "aaaaa" (dengan suara lembut dan agak bergoyang) saat mengucap kata-kata tertentu. Misalnya seperti kata "Ayo" jadi "Ayo..aaaa" atau kata "uwis" jadi 'uwis.. aaa". Ciri khas lain yang menonjol juga adalah tambahan kata "leh" atau "go" saat menuturkan kata-kata tertentu. Misalnya "Piye leh kabare" atau " Ojo ngono goo". Menarik memang kalau kita berkesempatan mengobrol dengan orang-orang dari daerah tersebut karena dapat menambah wawasan budaya Jawa. Untuk kata-kata dalam bahasa Jawa sebagian besar tidak jauh berbeda dengan Kota-kota lain di Jawa Tengah, namun dengan dialek yang khas dan cara bertutur kata yang agak cepat membuat kita yang berasal dari luar wilayah tersebut perlu waktu sekian detik untuk mencerna dan memahami.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar