Kotagede selama ini dikenal sebagai pusat kerajinan perak di
Yogyakarta. Kerajinan
perak memang telah lama menjadi ikon dari kawasan kotagede di bidang pariwisata. Namun
banyak dari kita yang belum mengetahui bahwa kotagede mempunyai nilai historis
tinggi. Masih banyak yang belum mengetahui bahwa di kotagede terdapat situs
bangunan-bangunan berarsitektur unik peninggalan kerajaan mataram islam pada
jaman lampau. Sangatlah mudah untuk
menuju ke kawasan kotagede, banyak papan penunjuk jalan yang mengarahkan anda
menuju ke kawasan kotagede. Ketika anda akan memasuki kotagede anda akan
disambut gapura bertuliskan selamat datang di kawasan kotagede. Jalanan di
kawasan kotagede terbilang sempit sehingga anda harus berhati-hati ketika
melewatinya. Sebaiknya saya sarankan anda menggunakan motor saja untuk menuju
ke kawasan ini, selain mudah mencari parkir anda dapat sedikit leluasa dalam
mengendarai jalanan di kawasan kotagede.
Kampung tua Kotagede ini terletak di sebelah barat Masjid Agung
Kotagede. Anda dapat memakirkan kendaraan anda di lingkungan masjid atau di
parkiran motor sekitar pasar kotagede. Untuk menuju ke lorong kampung kotagede
anda dapat berjalan kaki sejauh 300 meter untuk sampai di depan gerbang lorong
kampung tua kotagede. Jalan menuju kampung tua kotagede merupakan gang sempit
yang hanya mempunyai lebar 2 meter. Yang disayangkan gang ini memang sangat
ramai oleh lalu lintas kendaraan warga sekitar, meskipun gang sempit tetapi
para warga memacu kendaraan dengan cukup kencang sehingga anda diharuskan untuk
berhati-hati. Ironis memang, jalanan kampung wisata yang seharusnya aman buat
para pejalan kaki malah digunakan sebagai jalan pintas warga untuk menghindari
kemacetan.
Tidak terlalu jauh ketika anda memasuki lorong ini anda akan
menjumpai sebuah bangunan unik yang mencolok. Bangunan ini memiliki arsitektur
unik dimana di dindingnya terdapat motif ornamen yang cantik dan relief-relief
tokoh pewayangan. Bangunan ini diketahui dimiliki oleh seorang pengusaha
bernama Rudy Pesik, sehingga warga sekitar menamakannya dengan rumah pesik. Bangunan
rumah ini sering dijadikan tempat pemotretan model ataupun pre wedding karena
keunikannya, Kla Project dulu juga pernah melakukan syuting video klip “Yogyakarta”
di tempat ini. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi bangunan-bangunan unik
tempo dulu.
Di beberapa bangunan telah diberikan keterangan mengenai sejarah dan fungsi dari bangunan tersebut, namun ada juga beberapa bangunan yang belum terawat sehingga terlihat terbengkalai. Perjalanan dilanjutkan hingga menuju sebuah persimpangan gapura yang dinamakan pos malang. Dari pos malang arah ke kanan terdapat sebuah bangunan unik yang dinamakan Omah UGM. Bangunan ini dulunya adalah milik keluarga Parto Darsono. Setelah kejadian gempa pada tahun 2006 , bangunan ini dibeli oleh UGM kemudian dibangun menjadi kawasan pelestarian budaya. Bangunan ini sering digunakan untuk kegiatan masyarakat di bidang pelestarian budaya.
Di beberapa bangunan telah diberikan keterangan mengenai sejarah dan fungsi dari bangunan tersebut, namun ada juga beberapa bangunan yang belum terawat sehingga terlihat terbengkalai. Perjalanan dilanjutkan hingga menuju sebuah persimpangan gapura yang dinamakan pos malang. Dari pos malang arah ke kanan terdapat sebuah bangunan unik yang dinamakan Omah UGM. Bangunan ini dulunya adalah milik keluarga Parto Darsono. Setelah kejadian gempa pada tahun 2006 , bangunan ini dibeli oleh UGM kemudian dibangun menjadi kawasan pelestarian budaya. Bangunan ini sering digunakan untuk kegiatan masyarakat di bidang pelestarian budaya.
Sebenarnya masih banyak bangunan-bangunan tua di kotagede yang
belum terjamah. Namun dikarenakan belum adanya pemandu yang khusus mempelajari
kawasan kota tua ini, kita jadi tidak tahu banyak tentang sejarah kampung tua
kotagede secara keseluruhan. Kawasan ini sekarang lebih banyak digunakan
sebagai tempat hunting foto saja baik oleh fotografer profesional atau
amatiran.
ini kotagedeny sebelah mna y mas???
BalasHapus