Setelah
lama tidak mbolang karena kesibukan di balik laptop, pada akhirnya juga saya
beranjak dari zona nyaman ini untuk kembali berkelana. Tujuan perjalanan saya
kali ini adalah Pacitan. Well, dalam beberapa waktu belakangan ini nama kota
ini memang agak mencuat. Di samping tempat kelahiran presiden SBY, kota ini
menyimpan potensi ‘surga tersembunyi’ yang wajib ditelusuri. Pacitan mencuat
ketika foto instagram ibu negara Ani Yudhoyono menampilkan foto keluarga sedang
berada di Pantai Klayar Pacitan. Yak itulah tujuan utama saya saat di Pacitan,
Pantai Klayar. Selama
ini yang dikenal Pacitan adalah salah satu Kabupaten yang berada di Jawa Timur.
Bisa dibilang wilayah Kabupaten ini memang agak ‘terpencil’ karena memang
lokasinya yang terletak di pojok barat selatan dari wilayah Jawa Timur. Karena
letaknya yang menyempil, membuat kabupaten ini jarang dikunjungi oleh para
masyarakat. Meskipun begitu, Pacitan menyimpan potensi keindahan yang sayang
untuk dilewatkan.
Peta Kabupaten Pacitan |
Untuk menuju Pacitan dapat ditempuh melalui berbagai jalur,
dan perjalanan kali ini dimulai dari kota saya tercinta Jogjakarta. Dari
Jogjakarta menuju Pacitan dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi selama
kurang lebih 3 jam perjalanan. Rute terdekat dari Jogjakarta menuju Pacitan
anda dapat melalui Wonosari – Pracimantoro Wonogiri – Pacitan. Kondisi jalan
bisa dibilang bervariasi, dari Jogjakarta menuju Wonosari hingga perbatasan
Jogjakarta dan Jawa Tengah anda akan melewati jalan super mulus, namun ketika
mulai memasuki Jawa tengah menuju Pracimantoro jalannya bisa dibilang jelek,
dengan kontur yang naik turun dan jalanan sempit membuat pengendara memang
harus waspada dan berhati-hati. Kondisi jalan seperti ini akan anda temui
sampai anda memasuki peerbatasan Jawa Tengah dan Jawa timur. Ketika memasuki
Jawa Timur jalanan akan kembali mulus. Sebenarnya untuk menuju Pacitan dari
Jogjakarta anda dapat melalui Kota Solo terlebih dahulu, namun waktu yang
dibutuhkan memang lebih lama karena anda bisa dibilang memutar Solo kemudian
wonogiri baru menuju Pacitan. Rute terdekat memang anda harus melalui jalur
selatan yang kondisi jalannya bisa dibilang jelek.
Musium Karst |
Sebelum
menuju Pacitan, di daerah Pracimantoro Wonogiri saya mampir terlebih dahulu ke
wahana museum yang memang masih dibilang baru yaitu Musium Karst Indonesia.
Inilah Musium Karst satu-satunya yang berada di Indonesia. Keberadaan Musium
dengan bangunan modern ini bisa dibilang sebagai sebuah keunikan karena
keberadaan musium ini terletak di tengah-tengah padang tandus dan pegunungan
bebatuan karst yang berada di Pracimantoro. Musium ini berisi tentang
pengetahuan tentang karst itu sendiri beserta informasi pegunungan karst yang
terletak di belahan dunia lain. Bisa dibilang interior musium ini sangat modern
dengan standar bangunan musium tingkat internasional. Informasi yang diberikan
sangat detail, di samping itu juga terdapat diorama-diorama Goa dan pegunungan
karst. Setelah 1 jam berada di musium tersebut saya melanjutkan perjalanan
untuk menuju ke Pacitan. Tujuan pertama saya adalah Pantai Klayar. Lokasi
Pantai Klayar ini ternyata masih sejalur dengan Goa Gong. Letak pantai klayar
dari jalan utama menuju Kota Pacitan sekitar 19 Km. Jalanan menuju ke Pantai
Klayar bisa dibilang jelek. Kondisi jalan hampir sama seperti kondisi jalan di
derah pracimantoro, bahkan bisa dibilang lebih sempit karena di beberapa tempat
jalan hanya cukup untuk dilalui satu mobil, ketika berpapasan dengan mobil lain
dari lawan arah pun harus ada salah satu yang mengalah mencari ruang kosong
untuk menepi. Kurang lebih 45 menit dari jalan utama akhirnya saya sampai di
Pantai Klayar. Ternyata memang benar apa yang dikatakan oleh banyak orang
selama ini, Pantai ini bagus banget, keren parah. Sepintas saya teringat
pemandangan pantai yang berada di Pulau Bali atau Lombok. Pasirnya putih dan
pemandangan tebing pantainya begitu aduhai. Banyak spot menarik untuk mengambil
foto di pantai ini dan anda tidak akan kehabisan ide untuk melakukan gaya dalam
berfoto. Sebenarnya ada satu ciri khas dari Pantai ini yaitu seruling samudra.
Seruling samudra adalah sebuah fenomena alam berupa air mancur yang menyembur
dari sela-sela bebatuan dikarenakan terjangan dari ombak. Letaknya memang agak
tersembunyi di balik batu karang yang besar, dan kita harus menggunakan pemandu
ketika akan menuju kesana. Saya tidak memilih ke seruling samudra dan lebih
memilih menghabiskan waktu untuk foto-foto.
Setelah
dirasa cukup saya memtuskan untuk meninggalkan Pantai Klayar dan bermaksud
untuk menuju pantai Teleng yang terletak di Kota Pacitan. Namun saya
mendapatkan info bahwa tidak jauh dari pantai Klayar terdapat sebuah pantai
indah lainnya bernama pantai srau. Setelah bertanya pada warga sekitar pantai
klayar mengenai keberadaan pantai srau, akhirnya saya pun memutuskan untuk
hunting ke pantai srau terlebih dahulu. Menurut warga tersebut, Pantai Srau
dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari Pantai Klayar melalui jalan desa. Di
tengah perjalanan menuju Pantai Srau saya kaget bukan kepalang, karena kondisi
jalannya benar-benar ekstrem. Jalannya hanya cukup untuk satu mobil saja dengan
kondisi jalan berbatu, naik turun dan berada di tepi jurang. Saya agak
deg-degan ketika melalui jalan tersebut apalagi pada saat jalanan menikung,
salah sedikit mobil pasti sudah masuk jurang. Akhirnya setelah beberapa lama
saya menemui jalan yang agak lebar meskipun masih dibilang jelek. Dan benar
setelah sekitar 1 jam perjalanan, saya pun tiba di lokasi Pantai Srau. Pantai
ini bisa dibilang lebih sepi daripada Pantai Klayar, terlihat hanya beberapa
orang saja yang berkunjung ke pantai ini. Sepintas pemandangan pantai ini mirip
pantai-pantai yang ada di Gunungkidul namun dengan hamparan pantai yang lebih
luas. Karena hari mulai gelap akhirnya saya menyudahi kunjungan di pantai srau
ini dan menuju Kota Pacitan untuk bermalam.
Sampai Kota Pacitan cobaan belum
berhenti karena hampir semua hotel di pacitan penuh semua. Saya pikir karena
Kota Kecil, pacitan tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan, ternyata memang
banyak orang yang menghabiskan long weekend di kota ini. Setelah lama mencari
akhirnya saya menemukan hotel. Meskipun kondisi hotel kurang layak dan tidak
ber AC saya tetap saja menggunakan hotel ini untuk beristirahat. Hari
kedua sekaligus hari terakhir di Pacitan, lokasi pertama yang dikunjungi adalah
Banyu Anget. Yak, dari namanya saja sudah diketahui bahwa ini adalah tempat
pemandian air panas yang terletak di bawah pegunungan. Lokasinya kurang lebih
sekitar 15 km dari Kota Pacitan arah Ponorogo. Lokasi pemandian air panas ini
sebenarnya biasa saja, hanya berupa kolam seperti kolam renang namun berair
hangat. Tidak lama saya berendam di Banyu Anget saya pun melanjutkan perjalanan
menuju Pantai Teleng Ria.
Pantai Teleng Ria |
Waduk Gajah Mungkur |
Pantai Teleng Ria ini bisa dibilang pantai terpopuler
di Pacitan, seperti Parangtritis di Jogja maupun Kuta di Bali. Pantai ini
memang terletak di tengah Kota Pacitan. Berbagai fasilitas umum sudah tersedia
di pantai ini antara lain hotel, wahana permainan anak, panggung hiburan, rumah
makan, dll. Bisa dibilang pantai ini merupakan lokasi wisata keluarga favorit
di Pacitan. Tidak lama saya berada di Pantai Teleng Ria, saya beranjak untuk ke
lokasi selanjutnya yaitu Goa Gong. Lokasi Goa gong memang terletak sudah di
luar Pusat Kota Pacitan, saya pun menuju ke lokasi Goa Gong. Namun apa yang
terjadi ketika saya hampir memasuki lokasi parkir Goa Gong. Kondisi jalanan
sangat macet karena banyak Bus-bus besar yang membawa wisatawan menuju ke Goa
Gong berebut untuk mendapatkan parkir di Goa Gong. Karena tidak mendapatkan
parkir akhirnya banyak Bus yang seenaknya sendiri parkir di tepi jalan, padahal
jalanan menuju Goa memang sudah sempit. Akhirnya saya pun putar balik dan
memutuskan untuk pulang saja ke Jogja. Perjalanan pulang ke Jogja kami
menyempatkan melewati waduk Gajahmungkur yang terletak di Kota Wonogiri. Waduk
terbesar di Jawa Tengah ini mempunyai panorama yang menawan. Di tengah-tengah
perjalanan menuju Jogja saya tidak ketinggalan untuk hunting foto di waduk
gajahmungkur ini. Akhirnya setelah perjalanan yang melelahkan sampailah saya di
Kota tercinta Jogjakarta. Semoga perjalanan ini bisa memberikan informasi untuk
teman-teman yang ingin berkunjung ke Pacitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar