Jajanan Legenda Sekaten yang tak pernah Lekang oleh Waktu

Sekaten merupakan pasar malam yang diadakan selama satu bulan penuh di Alun-alun utara Yogyakarta. Acara ini merupakan bentuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sekaten bukan barang baru bagi warga Yogyakarta. Diadakan setahun sekali dan selalu menjadi magnet buat para warga Yogyakarta dan sekitarnya untuk menikmati segala macam atraksi. Salah satu yang menjadi ciri khas dari sekaten adalah jajanannya. Ada beberapa jajanan yang cuma muncul pada saat diadakannya sekaten. Jajanan-jajanan ini mungkin bukan suatu hal yang asing bagi warga Jogja, bahkan beberapa diantaranya telah menjadi legenda karena jajanan ini sudah ada sejak masa lampau.

1. Endog Abang

Salah satu jajanan legendaris yang ada di sekaten. Dalam bahasa jawa endog berarti telur dan abang berarti merah. Endog abang ini terbuat dari telur yang direbus lalu diberi warna merah. Setelah matang telur ini ditusuk dengan bambu dan dihias sedemikian rupa sehingga menarik. Rasa endog abang ini memang seperti telur rebus biasa, namun telur ini punya filosofi. Telur melambangkan permulaan kehidupan. Warna merah melambangkan kesejahteraan. Sedangkan bambu yang menusuk melambangkan hubungan manusia dengan penciptanya.

2. Bolang-baling 

Bolang-baling atau orang jogja sering menyebutnya dengan galundeng. Ini juga jajanan khas yang ada di sekaten meskipun juga kadang ditemui di beberapa kota lain. Bolang-baling merupakan jajanan yang hanya terbuat dari sejumlah bahan seperti tepung terigu, garam, gula, soda kue dan sedikit bahan pelengkap lain. Adonan bolang-balik kemudian digoreng hingga berwarna keemasan. Meskipun sederhana, namun jajanan ini banyak diburu para pembeli yang ingin menyantapnya.

3. Brondong

Ini juga legendaris, anak 90-an pasti tau jajanan khas ini. Rasanya sekaten kurang meriah tanpa jajanan warna-warni yang menyolok mata ini. Jajanan ini terbuat dari beras yang dioven dan diberi pewarna. Brondong bisa dikemas dalam plastik memanjang seperti ular, setelah dimasukkan dalam bungkusan itu barulah dapat dibentuk menyerupai sepeda motor, pesawat dan becak.

4. Sate Gajih

Makanan ini juga menjadi ciri khas dari sekaten. Saking legendanya, penjual sate ini kebanyakan ibu-ibu yang sudah tua. Sate gajih adalah sate lemak daging sapi. Sate gajih ini biasanya disajikan dengan menggunakan lontong dan gorengan bawang merah yang sudah dirajang. Keunikan pada sate gajih ini adalah kelezatan waktu kita memakannya, rasanya yang khas membuat lidah ingin mencoba lagi dan lagi. Karena penuh lemak, sate ini tidak dianjurkan buat anda yang punya kolesterol.

5. Nasi Gurih

Nasi gurih bukan barang baru buat sebagian besar masyarakat Indonesia, karena kita bisa menjumpai di beberapa tempat di Indonesia. Namun nasi gurih atau sego gurih yang ada di sekaten tetap beda dengan yang lain. Nasi gurih ini terdiri dari nasi gurih itu sendiri kemudian lauknya terdiri dari kedelai hitam goreng, kedelai putih goreng, sambal goreng tempe, suwiran ayam, mentimun dan krupuk. Meskipun sederhana tapi nasi gurih ini tetap menjadi kuliner yang akan dicari oleh pengunjung sekaten.

Sego gurih yang ada disekatenan ini terdiri dari banyak macam lauk. Jadi, sego gurih khas sekaten di Yogyakarta ini terdiri dari sego gurih itu sendiri, yaitu nasi yang dimasak bersama santan, garam, dan daun salam. Aneka lauknya antara lain, kedelai putih goreng, kedelai hitam goreng,kacang tanah goreng, daging ingkung suwir, telur yang diopor, kemangi, mentimun, irisan kubis, sambal goreng tempe, sambal goreng krecek, dan kerupuk

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/acikmdy/menikmati-sego-gurih-sajian-khas-sekaten-yogyakarta_5529554ef17e6194618b4574