Rabu, 29 Januari 2014

Mencari Inspirasi di Pantai Nguyahan



Membahas mengenai pantai-pantai di Gunungkidul selalu tidak ada habisnya. Di anugerahi garis pantai yang sangat panjang, tak heran di Gunungkidul terdapat jejeran pantai dengan panorama menawan. Bahkan selalu ada informasi terbaru mengenai pantai-pantai baru yang selama ini mungkin belum terjamah oleh manusia. Kali ini saya akan membagi cerita mengenai satu pantai yang saya yakin belum banyak orang yang mengetahuinya. Pantai yang akan kita bahas bernama Pantai Nguyahan. Bisa dibilang pantai ini masih perawan. Karena memang belum banyak orang yang menjamah ini pantai. Istimewanya dari pantai ini yaitu pantai ini nyempil diantara dua bukit. 
 
Gerbang Masuk Pantai
Pantai ini letaknya memang agak tersembunyi. Pantai ini masih satu kompleks dengan pantai ngrenehan dan pantai ngobaran. Terletak di desa Kanigoro Kecamatan Saptosari kurang lebih 30 km di sebelah selatan kota Wonosari atau 55  km dari pusat kota jogja. Untuk sampai ke pantai ini, kita harus berjalan kaki terlebih dahulu dari Pantai Ngobaran. Nama Nguyahan diambil dari kata uyah. Uyah artinya garam. Dulu, pantai ini digunakan sebagai ladang garam. Salah satu daya tarik dari pantai ini adalah hamparan pasir putih yang bersih. Itulah bedanya dengan pantai lain yang udah banyak dijaman manusia. Asyiknya lagi, pantai ini diapit oleh dua bukit batu. Hal ini membuat Pantai Nguyahan nggak banyak dikunjungi wisatawan. Karena letaknya yang tersembunyi membuat pantai ini benar-benar sunyi ketika tidak banyak dikunjungi wisatawan. sehingga cocok buat anda yang ingin menyepi dan mencari inspirasi.

 
Mencari Alga
Waoooww
 Bagi Anda yang ingin mencoba berwisata ke pantai yang tidak terlalu ramai, cobalah mampir ke pantai Nguyahan ini. Fasilitas seperti toilet dan warung makan sudah ada. Aksesnya dari kota Jogja cukup mudah, Anda tinggal menuju arah Gunungkidul. Setelah sampai di daerah Playen, belokkan kendaraan menuju arah Paliyan, kemudian Anda akan sampai di pertigaan jalan besar dengan petunjuk arah di dekatnya. Ambil arah menuju pantai Baron, pelan-pelan ketika mendekati pasar tradisional. Karena pas setelah pasar ada persimpangan, Anda perhatikan arah jalan, ada yang menuju arah Ngrenehan (dari pasar ambil jalan lurus) ikuti jalan arah Ngrenehan itu. Selanjutnya petunjuk arah sedikit jumlahnya, Anda harus melihat dengan pasti petunjuk arah menuju pantai Ngrenehan, Ngobaran, dan Nguyahan. Selamat berwisata

'Kolam Renang' Raksasa di Pantai Ngrenehan



Bayangan anda sebuah pantai yang indah, bersih dengan ombak yang tenang akan terjawab ketika mengunjungi pantai cantik ini. Kita akan ajak kamu ke pantai ngrenehan. Sebuah pantai pasir putih bersih berupa teluk yang dikelilingi hamparan perbukitan kapur dan memiliki panorama yang sangat memukau. Saya rasa mungkin inilah pantai terindah yang berada di Kota Yogyakarta. Pantai ini memenuhi segala kriteria untuk disebut menjadi terbaik. Air laut yang bening berwarna biru, pemandangan bukit kapur yang memukau, ditambah dengan ombak yang landai membuat wisatawan betah berlama-lama di pantai ini. Ombak di Pantai Ngrengehan ini tidak terlalu besar. Oleh karena itu cukup aman untuk berenang. Kita bakal merasa berenang di kolam renang raksasa ketika di pantai ini, karena pada saat-saat tertentu benar-benar tidak ada ombak disana.

Menawan
'Kolam renang' raksasa
Hampir sama dengan pantai-pantai di gunungkidul lainnya, penamaan nama pantai selalu dikaitkan dengan sejarah masa lalu yang terjadi di pantai tersebut. Menurut sejarah, nama Ngrenehan merupakan pemberian Raja Demak yang bernama Raden Fatah, putra dari Prabu Brawijaya V. Prabu Brawijaya V sendiri adalah raja Majapahit yang memerintah tahun 1464-1478 M. Suatu ketika Raden Fatah datang ke kawasan ini untuk mencari ayahnya yang melarikan diri bersama dua orang istrinya (Dewi Lowati dan Bondang Surati) karena enggan untuk memeluk agama Islam. Tapi, saat tiba di kawasan ini, Raden Fatah nggak menemukan mereka. Akhirnya, ia mengajak para petinggi-petinggi Kerajaan Demak untuk berembuk (musyawarah) tentang bagaimana cara menemukan orang tuanya. Dari peristiwa inilah muncul istilah pangrena yang berarti ajakan. Kata pangrena berasal dari kata reneh yang berarti sini. Kemudian masyarakat di sekitar kawasan ini mengubahnya menjadi ngrenehan yang berarti kemarilah ke sini. Kata reneh yang diberi awalan ng dan akhiran an berarti menunjuk pada suatu tempat, yaitu Pantai Ngrenehan.

Eksotis
Di samping pemandangannya yang aduhai. Di sini terdapat TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang cukup ramai. Jika kita datang pagi, kita dapat belanja aneka ikan segar yang baru dibawa oleh nelayan di sini. Di sekitar pantai banyak terdapat rumah makan dengan menu ikan segar. Kita dapat memilih ikan yang kita inginkan di sini. Harganya tak terlalu mahal karena langsung dibeli dari nelayan. Ikan goreng dan sambalnya sangat layak untuk dicoba.

Senin, 27 Januari 2014

Masakan serba KW di Jejamuran

Sate Jamur
Yak inilah salah satu restoran yang sekarang banyak digandrungi oleh para warga Jogja. Beberapa orang mungkin sudah banyak yang tau mengenai keberadaan restoran yang khusus menyediakan masakan dari jamur ini. Restoran ini bernama jejamuran, dari namanya kita tahu menu andalan restoran ini pastilah jamur. Jejamuran Resto telah terintegrasi dengan perkebunan jamur dan konsultan budidaya jamur, jadi jangan khawatir dengan pilihan jamur yang disediakan, pasti layak makan dan bergizi. Restoran ini beralamat yang tercatat di Niron, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta, kira-kira tepatnya dari arah kota Jogja menuju Magelang akan bertemu dengan perempatan Beran Lor, kemudian belok kanan atau ke arah utara kira-kira 800 meter, disitulah letak Jejamuran Resto.

Oseng-oseng Jamur
Ada banyak pilihan olahan jamur yang bisa anda cicipi misalnya Sate Jamur, Jamur Bakar Pedas, Tom Yum Jamur, Tumis Jamur Lombok Ijo, Jamur Goreng Tiram, Asam Manis Jamur Tiram, Pepes Jamur, Sup Jamur, Tongseng Jamur Merang, dan masih banyak varian lain. Ya tak salah memang anda membaca menu-menu tersebut. Sekilas memang aneh bila anda membayangkan makan sate dan tongseng tapi berbahan dasar jamur. Apabila anda berkesempatan kesana dan mencicipi sate atau tongseng akan muncul sebuah sensasi di masakan tersebut. Dari aroma dan penampilan memang sekilas bahwa masakan sate dan tongseng ini terbuat dari daging, namun ketika kita memakannya jelas yang terasa adalah jamur. Rasa masakannya sangat enak, mungkin karena si koki cukup ahli dalam mengolah masakan dari bahan jamur. Sehingga di beberapa masakan seolah kita tidak merasakan bahwa masakan tersebut terbuat dari jamur. Untuk harga masakan disana tidaklah terlalu mahal sekitar 15.000 - 20.000 untuk tiap porsinya. Jejamuran ini mulai buka pada pukul 10 pagi dan tutup pada pukul 9 malam.

Tongseng Jamur


Eksotisme Museum Ulen Sentalu


Selama ini di benak anda ketika mendengar Kaliurang adalah objek wisata yang terletak di lereng merapi dimana terdapat berbagai objek wisata semisal Tlogo Putri, Gardu Pandang Merapi ataupun taman bermain anak-anak, namun belum banyak orang tau bahwa disana terdapat sebuah museum eksotis. Musium itu bernama Musium Ullen Sentalu. Bila anda mendatangi ke lokasi musium ini , dari depan musium sekilas anda akan memasuki sebuah puri yang eksotis. Ruang Selamat Datang dipenuhi unsur kayu dan batu yang kental, dilindungi oleh pepohonan yang sejuk dan asri. Di sini terdapat tulisan tentang latar belakang pendirian Ullen Sentalu, serta arca Dewi Sri yang dipercaya sebagai dewi kesuburan. Berbeda dengan musium-musium lain yang terdapat di Kota Yogyakarta, Museum Ullen Sentalu menyajikan pengetahuan tentang seni dan budaya Jawa dengan cara yang berbeda.

Pintu Masuk Musium Ullen Sentalu
Musium ini mulai dirintis pada tahun 1994 dan diresmikan pada tahun 1997. Museum Ullen Sentalu, adalah museum ang menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram beserta koleksi bermacam-macam batik baik gaya Yogyakarta maupun Surakarta. Museum ini juga menampilkan tokoh raja-raja beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-harinya. Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa jawa yaitu “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita. Museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang dikenal sangat dekat dengan keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Salah satu sudut Musium Ullen Sentalu
Eksotis
 Harga tiket masuk musium memang agak mahal dibanding dengan musium-musium lain di Yogyakarta. Untuk masuk musium anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 30.000, biaya tiket ini sudah termasuk jasa pemandu yang siap memberikan beragam informasi. Hal ini dibutuhkan, mengingat ruangan demi ruangan yang ada di dalam sini terhubung oleh gang terbuka yang berliku. Jika Anda masuk sendirian, kemungkinan besar akan tersesat. Di tengah-tengah perjalanan musium anda akan disuguhi minuman khas yang konon apabila meminumnya dapat membuat anda awet muda. Satu hal anda tidak boleh mengambil foto di dalam musium ini, hanya di tempat-tempat tertentu saja anda barus bisa diperbolehkan untuk mengambil foto. Katanya, selain merusak karya seni yang otentik, hal ini juga mengganggu 'nyawa' yang ada di ruangan itu. Percaya atau tidak, lebih baik Anda menuruti perkataan pemandu untuk menghormati warisan budaya yang ada di situ. Selain museum, Ullen Sentalu juga memiliki Beukenhof Restaurant. Restoran ala Eropa ini menempati sebuah bangunan kolonial serta dikelilingi pepohonan rindang. Toko suvenir Muse juga hadir dalam konsep bangunan minimalis modern, namun tetap natural.

Kamis, 16 Januari 2014

Jobs DB Tour de Jogja 11 Januari 2014 : Explore Prambanan - Borobudur







Pantai Drini, Keindahan yang Terlupakan

Pantai Drini setelah Renovasi

Jogja disamping dikenal karena budaya dan sejarahnya yang kuat, juga dikenal dengan panorama alamnya yang memukau. Pantai-pantai di Jogja khususnya di Gunungkidul memang sudah dikenal sebagai pantai dengan panorama alam yang memukau. Panorama pantai disini tidak kalah indah dengan pantai-pantai di Bali maupun di daerah lainnya. Beberapa pantai di gunungkidul sudah menjadi favorit bagi beberapa pengunjung seperti Pantai Indrayanti, Pantai Baron, Pantai Sundak, dll. Namun dari semua itu gunungkidul masih punya beberapa pantai yang dikategorikan ‘kurang terkenal’ dengan pemandangan tak kalah indah. Salah satunya adalah Pantai Drini. Pantai Drini sebenarnya terletak di jajaran pantai-pantai yang notabene terkenal di Gunungkidul, namun seringkali para wisatawan melewatkan pantai ini ketika berpindah dari satu pantai ke pantai lain. Kurangnya ekspose dan pemberitaan mengenai pantai drini membuat pantai ini seakan dilupakan.

Pasir putih bersih
Keren
 Pantai Drini terletak diantara pantai krakal dan pantai kukup. Setelah dilakukan penataan pantai ini pun terlihat lebih cantik dan mirip dengan suasana pantai-pantai di Bali. Banyak spot menarik untuk foto di pantai ini. Tak salah memang kalau anda memasukkan daftar pantai dirini ke dalam agenda kunjungan anda ke gunungkidul.

Sabtu, 04 Januari 2014

Sebaiknya Hindari Lokasi Wisata di Jogja ini ketika Musim Liburan



Jogjakarta telah lama menjadi tujuan favorit wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Di Indonesia, saat ini Jogjakarta menjadi tujuan wisata nomer dua setelah Bali. Banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Pada musim liburan objek-objek wisata ini akan sangat ramai, terutama objek-objek wisata yang telah populer di mata masyarakat. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke objek-objek wisata tersebut, maka yang terjadi adalah keramaian luar biasa sehingga terkadang membuat pengunjung tidak nyaman, belum lagi jalan menuju lokasi wisata yang dipastikan akan macet karena banyaknya wisatawan yang berkunjung ke lokasi yang sama. Nah alangkah baiknya sebaiknya beberapa lokasi wisata ini tidak anda kunjungi pada saat musim liburan karena malah akan merugikan diri anda sendiri, di samping waktu yang akan terbuang banyak karena macet, kurang nyaman, anda juga tidak akan maksimal dalam menikmati suasana lokasi wisata tersebut. Anda bisa mengagendakan berkunjung ke lokasi wisata ini di lain waktu.

1. Goa pindul

Goa Pindul Penuh Sesak
 Goa Pindul sekarang menjadi lokasi wisata paling populer di Kota Jogjakarta. Setiap wisatawan yang menuju Jogjakarta pasti akan mengagendakan goa pindul sebagai salah satu lokasi wisata yang akan didatangi. Sekitar 3 tahun lalu Lokasi Goa ini masih sangat sepi, namun karena pemberitaan media dan perkembangan teknologi melalui sosial media lokasi goa ini menjadi sangat ramai. Pada saat musim liburan lokasi ini akan sangat riuh dan ramai. Lokasi goa cuma berkapasitas maksimal 200 orang, namun ketika musim liburan pengunjung bisa mencapai 6000 orang. Anda bisa kehilangan waktu banyak ketika akan mengunjungi lokasi ini. Dari mulai kemacetan menuju lokasi hingga antrean untuk menyusuri lokasi goa. Anda bisa mengagendakan goa pindul di lain hari.

2. Musium Ulen Sentalu

Musium Ulen Sentalu
 Musium Ulen Sentalu juga menjadi lokasi wisata yang akhir-akhir ini sedang populer. Terletak di kawasan dataran tinggi Kaliurang, musium swasta ini menawarkan sejarah mengenai kerajaan mataram islam dan peninggalannya. Berbeda dengan musium lain yang dikelola pemerintah, musium ulen sentalu adalah musium swasta. Dengan tiket sebesar 30 ribu rupiah, pengunjung akan didampingi oleh satu pemandu untuk menjelaskan mengenai sejarah dari musium ulen sentalu ini. Pada hari normal, biasanya satu pemandu akan memandu maksimal 8 orang pengunjung. Pada saat musim liburan lokasi musium akan sangat padat, terkadang satu pemandu dapat memandu lebih dari 10 orang pengunjung, sehingga pemandu pun tidak maksimal dalam menjelaskan sejarah musium karena diburu waktu untuk memandu rombongan pengunjung selanjutnya. Hal ini membuat ketidaknyamanan bagi pengunjung karena suasana musium memang akan sangat ramai di samping itu pengunjung tidak akan memperoleh informasi yang lebih mendalam karena pemandu sangat tergesa-gesa dalam menjelaskan setiap detail isi musium.

3. Malioboro

Malioboro di kala Malam
Malioboro adalah icon Kota jogjakarta. Ada yang mengatakan bahwa belum ke jogjakarta kalau belum mengunjungi malioboro. Di malioboro dapat ditemui ratusan penjual souvenir, batik dan kerajinan khas jogjakarta. Tidak hanya pada saat musim liburan saja malioboro ramai, di akhir pekan hari sabtu dan minggu pun malioboro juga ramai didatangi pengunjung. Pada saat musim liburan akan terjadi keramaian yang sangat riuh di malioboro apalagi pada saat malam hari. Tips buat anda yang akan berkunjung ke malioboro pada saat musim liburan sebaiknya tidak usah membawa mobil pribadi, karena akan sangat sulit mendapatkan parkir mobil di malioboro ditambah keberadaan mobil akan membuat malioboro menjadi macet. Anda bisa gunakan transportasi becak dari hotel tempat anda menginap.

4. Pantai-pantai Gunungkidul

Pantai Indrayanti
Pantai-pantai di gunungkidul sekarang juga menjadi salah satu tujuan utama wisatawan ketika berkunjung ke kota jogja. Salah satu pantai yang terkenal adalah pantai indrayanti. Pemberitaan media cetak dan elektronik yang terus mengeksplor keberadaan pantai ini membuat pantai ini menjadi terkenal. Pada saat musim liburan orang akan berbondong-bondong menuju pantai ini. Padahal di sekitar pantai indrayanti juga terdapat pantai-pantai lain yang tidak kalah indahnya misalnya pantai sundak, pantai drini, dll. namun tetep saja orang-orang akan menyempatkan untuk berkunjung ke pantai indrayanti. Bisa dibayangkan akibatnya ketika musim liburan tiba. Jalanan menuju pantai menjadi macet. Kita ketahui bahwa jalanan di sekitar pantai-pantai gunungkidul sangat sempit ditambah dengan banyaknya mobil yang melintasi jalan tersebut menjadikan jalanan menjadi macet parah. Tips buat anda yang ingin ke pantai-pantai tersebut sebaiknya agendakan di luar musim liburan karena waktu anda akan banyak terbuang karena macet bila memaksakan tetap datang kesana pada saat musim liburan.