Minggu, 30 Maret 2014

'Surga' itu bernama Pacitan







Setelah lama tidak mbolang karena kesibukan di balik laptop, pada akhirnya juga saya beranjak dari zona nyaman ini untuk kembali berkelana. Tujuan perjalanan saya kali ini adalah Pacitan. Well, dalam beberapa waktu belakangan ini nama kota ini memang agak mencuat. Di samping tempat kelahiran presiden SBY, kota ini menyimpan potensi ‘surga tersembunyi’ yang wajib ditelusuri. Pacitan mencuat ketika foto instagram ibu negara Ani Yudhoyono menampilkan foto keluarga sedang berada di Pantai Klayar Pacitan. Yak itulah tujuan utama saya saat di Pacitan, Pantai Klayar. Selama ini yang dikenal Pacitan adalah salah satu Kabupaten yang berada di Jawa Timur. Bisa dibilang wilayah Kabupaten ini memang agak ‘terpencil’ karena memang lokasinya yang terletak di pojok barat selatan dari wilayah Jawa Timur. Karena letaknya yang menyempil, membuat kabupaten ini jarang dikunjungi oleh para masyarakat. Meskipun begitu, Pacitan menyimpan potensi keindahan yang sayang untuk dilewatkan. 

Peta Kabupaten Pacitan
Untuk menuju Pacitan dapat ditempuh melalui berbagai jalur, dan perjalanan kali ini dimulai dari kota saya tercinta Jogjakarta. Dari Jogjakarta menuju Pacitan dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi selama kurang lebih 3 jam perjalanan. Rute terdekat dari Jogjakarta menuju Pacitan anda dapat melalui Wonosari – Pracimantoro Wonogiri – Pacitan. Kondisi jalan bisa dibilang bervariasi, dari Jogjakarta menuju Wonosari hingga perbatasan Jogjakarta dan Jawa Tengah anda akan melewati jalan super mulus, namun ketika mulai memasuki Jawa tengah menuju Pracimantoro jalannya bisa dibilang jelek, dengan kontur yang naik turun dan jalanan sempit membuat pengendara memang harus waspada dan berhati-hati. Kondisi jalan seperti ini akan anda temui sampai anda memasuki peerbatasan Jawa Tengah dan Jawa timur. Ketika memasuki Jawa Timur jalanan akan kembali mulus. Sebenarnya untuk menuju Pacitan dari Jogjakarta anda dapat melalui Kota Solo terlebih dahulu, namun waktu yang dibutuhkan memang lebih lama karena anda bisa dibilang memutar Solo kemudian wonogiri baru menuju Pacitan. Rute terdekat memang anda harus melalui jalur selatan yang kondisi jalannya bisa dibilang jelek.

Musium Karst



Musiumnya Keren

Sebelum menuju Pacitan, di daerah Pracimantoro Wonogiri saya mampir terlebih dahulu ke wahana museum yang memang masih dibilang baru yaitu Musium Karst Indonesia. Inilah Musium Karst satu-satunya yang berada di Indonesia. Keberadaan Musium dengan bangunan modern ini bisa dibilang sebagai sebuah keunikan karena keberadaan musium ini terletak di tengah-tengah padang tandus dan pegunungan bebatuan karst yang berada di Pracimantoro. Musium ini berisi tentang pengetahuan tentang karst itu sendiri beserta informasi pegunungan karst yang terletak di belahan dunia lain. Bisa dibilang interior musium ini sangat modern dengan standar bangunan musium tingkat internasional. Informasi yang diberikan sangat detail, di samping itu juga terdapat diorama-diorama Goa dan pegunungan karst. Setelah 1 jam berada di musium tersebut saya melanjutkan perjalanan untuk menuju ke Pacitan. Tujuan pertama saya adalah Pantai Klayar. Lokasi Pantai Klayar ini ternyata masih sejalur dengan Goa Gong. Letak pantai klayar dari jalan utama menuju Kota Pacitan sekitar 19 Km. Jalanan menuju ke Pantai Klayar bisa dibilang jelek. Kondisi jalan hampir sama seperti kondisi jalan di derah pracimantoro, bahkan bisa dibilang lebih sempit karena di beberapa tempat jalan hanya cukup untuk dilalui satu mobil, ketika berpapasan dengan mobil lain dari lawan arah pun harus ada salah satu yang mengalah mencari ruang kosong untuk menepi. Kurang lebih 45 menit dari jalan utama akhirnya saya sampai di Pantai Klayar. Ternyata memang benar apa yang dikatakan oleh banyak orang selama ini, Pantai ini bagus banget, keren parah. Sepintas saya teringat pemandangan pantai yang berada di Pulau Bali atau Lombok. Pasirnya putih dan pemandangan tebing pantainya begitu aduhai. Banyak spot menarik untuk mengambil foto di pantai ini dan anda tidak akan kehabisan ide untuk melakukan gaya dalam berfoto. Sebenarnya ada satu ciri khas dari Pantai ini yaitu seruling samudra. Seruling samudra adalah sebuah fenomena alam berupa air mancur yang menyembur dari sela-sela bebatuan dikarenakan terjangan dari ombak. Letaknya memang agak tersembunyi di balik batu karang yang besar, dan kita harus menggunakan pemandu ketika akan menuju kesana. Saya tidak memilih ke seruling samudra dan lebih memilih menghabiskan waktu untuk foto-foto.

 
Kereen Parah
Luar Biasa

Setelah dirasa cukup saya memtuskan untuk meninggalkan Pantai Klayar dan bermaksud untuk menuju pantai Teleng yang terletak di Kota Pacitan. Namun saya mendapatkan info bahwa tidak jauh dari pantai Klayar terdapat sebuah pantai indah lainnya bernama pantai srau. Setelah bertanya pada warga sekitar pantai klayar mengenai keberadaan pantai srau, akhirnya saya pun memutuskan untuk hunting ke pantai srau terlebih dahulu. Menurut warga tersebut, Pantai Srau dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari Pantai Klayar melalui jalan desa. Di tengah perjalanan menuju Pantai Srau saya kaget bukan kepalang, karena kondisi jalannya benar-benar ekstrem. Jalannya hanya cukup untuk satu mobil saja dengan kondisi jalan berbatu, naik turun dan berada di tepi jurang. Saya agak deg-degan ketika melalui jalan tersebut apalagi pada saat jalanan menikung, salah sedikit mobil pasti sudah masuk jurang. Akhirnya setelah beberapa lama saya menemui jalan yang agak lebar meskipun masih dibilang jelek. Dan benar setelah sekitar 1 jam perjalanan, saya pun tiba di lokasi Pantai Srau. Pantai ini bisa dibilang lebih sepi daripada Pantai Klayar, terlihat hanya beberapa orang saja yang berkunjung ke pantai ini. Sepintas pemandangan pantai ini mirip pantai-pantai yang ada di Gunungkidul namun dengan hamparan pantai yang lebih luas. Karena hari mulai gelap akhirnya saya menyudahi kunjungan di pantai srau ini dan menuju Kota Pacitan untuk bermalam. 

Pantai Srau, tak kalah keren

Sampai Kota Pacitan cobaan belum berhenti karena hampir semua hotel di pacitan penuh semua. Saya pikir karena Kota Kecil, pacitan tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan, ternyata memang banyak orang yang menghabiskan long weekend di kota ini. Setelah lama mencari akhirnya saya menemukan hotel. Meskipun kondisi hotel kurang layak dan tidak ber AC saya tetap saja menggunakan hotel ini untuk beristirahat. Hari kedua sekaligus hari terakhir di Pacitan, lokasi pertama yang dikunjungi adalah Banyu Anget. Yak, dari namanya saja sudah diketahui bahwa ini adalah tempat pemandian air panas yang terletak di bawah pegunungan. Lokasinya kurang lebih sekitar 15 km dari Kota Pacitan arah Ponorogo. Lokasi pemandian air panas ini sebenarnya biasa saja, hanya berupa kolam seperti kolam renang namun berair hangat. Tidak lama saya berendam di Banyu Anget saya pun melanjutkan perjalanan menuju Pantai Teleng Ria. 

Pantai Teleng Ria
Waduk Gajah Mungkur

Pantai Teleng Ria ini bisa dibilang pantai terpopuler di Pacitan, seperti Parangtritis di Jogja maupun Kuta di Bali. Pantai ini memang terletak di tengah Kota Pacitan. Berbagai fasilitas umum sudah tersedia di pantai ini antara lain hotel, wahana permainan anak, panggung hiburan, rumah makan, dll. Bisa dibilang pantai ini merupakan lokasi wisata keluarga favorit di Pacitan. Tidak lama saya berada di Pantai Teleng Ria, saya beranjak untuk ke lokasi selanjutnya yaitu Goa Gong. Lokasi Goa gong memang terletak sudah di luar Pusat Kota Pacitan, saya pun menuju ke lokasi Goa Gong. Namun apa yang terjadi ketika saya hampir memasuki lokasi parkir Goa Gong. Kondisi jalanan sangat macet karena banyak Bus-bus besar yang membawa wisatawan menuju ke Goa Gong berebut untuk mendapatkan parkir di Goa Gong. Karena tidak mendapatkan parkir akhirnya banyak Bus yang seenaknya sendiri parkir di tepi jalan, padahal jalanan menuju Goa memang sudah sempit. Akhirnya saya pun putar balik dan memutuskan untuk pulang saja ke Jogja. Perjalanan pulang ke Jogja kami menyempatkan melewati waduk Gajahmungkur yang terletak di Kota Wonogiri. Waduk terbesar di Jawa Tengah ini mempunyai panorama yang menawan. Di tengah-tengah perjalanan menuju Jogja saya tidak ketinggalan untuk hunting foto di waduk gajahmungkur ini. Akhirnya setelah perjalanan yang melelahkan sampailah saya di Kota tercinta Jogjakarta. Semoga perjalanan ini bisa memberikan informasi untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Pacitan.