Kamis, 23 Mei 2013

Belum sah datang ke Jogja, kalau belum melakukan 5 ‘ritual’ ini





Kota Jogja terkenal karena budaya dan tempat wisatanya. Banyak tempat menarik yang bisa kita kunjungi saat berada di Jogja. Saat musim liburan ataupun di akhir pekan, kota ini ramai dikunjungi para pelancong yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. Tapi belum sah wisata anda ke Jogja, kalau anda belum melakukan 5 ‘ritual’ di bawah ini. Biasanya ‘ritual’ ini banyak dilakukan oleh para pelancong, entah sekedar mereka hanya ikut-ikutan atau hanya untuk kesenangan semata. Berikut 5 ‘ritual’ tersebut.

1. Berfoto di Tugu Jogja


Tugu Jogjakarta bisa jadi adalah ikon utama dari Kota Jogja. Banyak media promosi maupun kartu pos mengenai Kota Jogja sering menggunakan foto Tugu Jogja ini. Tugu ini dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I selaku pendiri Kraton Yogyakarta. Tugu ini terletak di lokasi strategis tepatnya di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini. Bagi pengunjung yang akan menuju Malioboro dari arah utara pasti akan melewati lokasi Tugu ini. Tidak heran, karena nilai simbolis dari keberadaan tugu ini maka tugu ini kerap dijadikan objek foto bagi pengunjung. Pada malam hari tugu ini semakin ramai oleh pengunjung yang berfoto atau sekedar nongkrong di area sekitar Tugu.

2. Sarapan Nasi Gudeg


Gudeg juga termasuk salah satu ikon utama Kota Jogja. Jogja pun mendapat julukan Kota Gudeg dari makanan ini. Gudeg banyak dikonsumsi terutama oleh warga Jogja ketika pagi hari. Sarapan gudeg sudah seperti ritual buat warga Jogja, Ada yang mengatakan bahwa kurang afdol rasanya kalau memulai hari ini belum sarapan dengan gudeg. Nasi gudeg banyak dijajakan oleh warga, baik itu di warung pinggir jalan atau restoran. Bahkan ada beberapa warung gudeg di Jogja yang buka ketika matahari belum terbit. Buat anda yang sedang berwisata ke Jogja tidak ada salahnya anda memasukkan gudeg ke dalam menu sarapan pagi anda.

3. Masangin


Masangin adalah sejenis permainan yang dilakukan ketika anda mengunjungi alun-alun kidul Jogjakarta. Tidak jelas dari mana permainan ini berasal. Permainan Masangin ini memiliki aturan yang cukup mudah. Anda hanya perlu menutup mata dan mencoba lewat di tengah-tengah dua pohon beringin yang ada di tengah-tengah alun-alun. Sebenarnya hal ini cukup mudah dilakukan, namun tak jarang orang yang gagal melakukannya dan melenceng jauh dari bagian tengah pohon beringin. Mitosnya, orang yang dapat melewati bagian tengah kedua beringin itu dalam percobaan pertama akan terkabul keinginannya. Permainan ini bisa dilakukan ketika siang maupun malam. Namun ketika malam hari pengunjung akan semakin banyak yang berdatangan.

4. Nongkrong di Angkringan


Angkringan berasal dari bahasa jawa yaitu 'angkring' yang berarti duduk santai. Angkringan sebenarnya konsepnya sangat sederhana, yaitu sebuah gerobag dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar 8 orang pembeli. Biasa buka mulai sore hari dan baru tutup ketika dini hari. Penerangan angkringan hanya mengandalkan penerangan tradisional saja berupa senthir. Hampir di setiap sudut Kota Jogja Angkringan dapat ditemui. Di angkringan pengunjung dapat menikmati makanan sambil bebas mengobrol hingga larut malam. Harganya yang murah dan tempatnya yang santai membuat angkringan sangat populer di kota Jogja sebagai tempat persinggahan untuk mengusir lapar atau sekedar melepas lelah.

5. Foto di Papan Jalan Malioboro


Malioboro menjadi jalan paling terkenal dan populer di Kota Jogja. Selain pusat perdagangan suvenir dan oleh-oleh, jalan ini kerap terdapat kegiatan festival kesenian. Malioboro menjadi surga perburuan yang asyik. Aneka cinderamata buatan lokal seperti batik, hiasan rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit, blangkon, miniatur kendaraan tradisional, asesoris, hingga gantungan kunci semua bisa ditemukan disini. Di Malioboro ini ada satu titik lokasi yang menjadi favorit para pengunjung untuk mengabadikan kenangan, yakni plang tulisan jalan malioboro itu sendiri. Ketika malam tiba banyak pengunjung yang antri hanya untuk sekedar befoto di dekat tulisan ini. Maka dari itu lokasi ini menjadi sangat ramai oleh kerumunan pengunjung pada saat malam hari untuk hanya sekedar berfoto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar