Senin, 06 Mei 2013

Menyeberangi Selat Sunda


Selat sunda merupakan salah satu jalur pelayaran penting di Indonesia dikarenakan menghubungkan 2 pulau besar di Indonesia yaitu pulau jawa dan sumatera. Pada titik tersempit, lebar selat Sunda hanya sekitar 30 km. Beberapa pulau kecil terletak di selat ini, diantaranya pulau vulkanik Krakatau dan pulau-pulau lainnya. Selat sunda semakin penting keberadaannya karena sebagai salah satu dari dua lintasan utama yang mengalir dari Laut China Selatan menuju Samudera Hindia, satunya lagi adalah selat malaka. Pada suatu kesempatan saya bepergian menuju lampung dengan menggunakan kapal ferry. Selama yang kita tahu lokasi wisata utama di selat sunda adalah gunung krakatau. Di perairan inilah lokasi gunung legendaris itu berada. Namun kali ini saya akan mengupas sisi lain mengenai seluk beluk selat sunda yang tentunya tak kalah menarik dengan gunung krakatau.


Cukup banyak moda transportasi yang menuju pelabuhan merak dari Jakarta. Di beberapa terminal besar jakarta seperti pulogadung atau kampung rambutan cukup banyak bis yang menuju merak. Bis menuju merak biasanya akan melakukan pemberhentian terakhir di terminal bis merak. Dari terminal menuju dermaga lokasinya cukup dekat sekitar 300 meter, anda bisa berjalan kaki menuju tempat pembelian loket kapal. cuma kalau memang dirasa capek anda bisa naik ojeg dengan tarif yang bisa dinegosiasikan.



Tarif menaiki kapal cukup terjangkau. Hanya Rp. 11.500,- kita sudah bisa menaiki kapal menuju pelabuhan bakauheni lampung. Pemandangan di pelabuhan amatlah menakjubkan, mungkin bagi yang belum pernah menaiki kapal besar akan melihat beberapa pemandangan yang mungkin selama ini hanya bisa melihat di TV atau koran. bagaimana terlihat ratusan truk yang antri untuk menaiki kapal, ataupun pemandangan mobil yang memasuki kapal dengan melewati jembatan besi raksasa.



Di sepanjang perjalanan menuju lampung kita akan disuguhi hamparan laut biru yang indah, sesekali kapal melewati beberapa pulau kecil yang menambah keindahan panorama. Kurang lebih waktu 2 jam di atas kapal kita sudah bisa merapat ke pelabuhan bakauheni Lampung. Saat akan memasuki pulau sumatera di kejauhan kita melihat sebuah bangunan mencolok berwarna kuning yang letaknya di atas bukit di belakang pelabuhan bakauheni. Bangunan unik ini dinamakan menara siger. Bangunan ini merupakan ikon baru bagi provinsi lampung. Selain sebagai titik nol kilometer pulau sumatera untuk menuju kota-kota lain di sumatera, bangunan ini juga sebagai penunjuk arah bagi nakhoda yang akan menuju pulau sumatera.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar